Madura Indonesia

MaduraID

Sosial, Budaya & Pendidikan

Syaikhona Muhammad Syamsul Arifin dan Sepinya Malam Ramadhan di Pondok Pesantren Banyuanyar

Pada suatu malam tanggal 27 Ramadhan habis shalat tarawih di Masjid Banyuanyar, kami dipanggil oleh Syaikhona untuk ikut menyaksikan salah satu tamu yang ingin melangsungkan aqad nikah. Malam itu sepi sekali karena banyak santri dan pengurus pondok sudah pulang .

Rupanya yang ingin menikah itu sudah duda 1 tahun dan calon istrinya masih perawan. Sebelum aqad dimulai,Syaikhona sempat memberikan tausiyah dengan menyebut ungkapan Sayyiduna Ibnu Mas`ud Radhiyallahu Anhu " seandainya tidak tersisa dari umurku melainkan hanya sepuluh hari lagi,sungguh aku lebih suka untuk menikah. Agar aku tidak menjumpai Allah SWT dalam keadaan membujang "

" Mun polanah Allah SWT ngingingaki akabin lebih Deri settong,sabeb 1. Tabiat oreng lakek kadeng aromasah tak cokop manabi namung settong rajinah. 2. Sakeng terro benya`ah potoh,se manabi namung settong rajih kadeng bedeh se tak mertih,maka parloh arajih pole,Keng manabi calon pangantan kakdintoh tak siap adil,ampon tiggel kemanih bedenah..."

Para tamu yang hadir saling pandang satu sama lain pertanda paham sambil tersenyum...

Setelah aqad nikah berlangsung lancar, lalu ditengah acara ramah tamah bersama Syaikhona, tiba-tiba ada tamu yang bertanya kepada Syaikhona perihal dalil bolehnya kawin sirri. " Kyai,ponapah dalillah kengingah anikah Sirri..." Tanya tamu. Sambil mempersilahkan para tamu untuk menyantap hidangan, Syaikhona menjawab santai dengan jenaka " dalil kengingah anikah sirri ka`rowwah neng e Barzanji ; ALIMUSSIRRI WA AKHFA...." Lalu tamu yang hadir semuanya tertawa lepas....

"Bunten ghi` phuruh agejek,dalillah sami sareng se anikah rangterrangan..." Pungkasnya.

Di penghujung acara ,sebelum para tamu pamit pulang ,Syaikhona kembali menyampaikan pesan terkait sisa puasa Ramadhan " Pabenyak Maos istighfar engki, pola tekkah hajet ngaolle kaberkatennah Ramadhan,bilebbi ngaolle Lailatul Qadar. Keng sengak manabi Maos istighfar huruf Yaknah jhek paelang,Kyai Majid cek tukanah manabi `ASTAHGFIRULLAHAL ADHIIM e Maos ASTAGHFIRULLAHAL ADHIM kalaben huruf Ya` tak terrang..."

(Foto pemanis yang indah)


*Penulis : Haji Zamahsyari Mahendra Zandra

Tulisan Terbaru
Tulisan Populer
Tulisan Terbaca